✔ Nadiem Makarim Beberkan Cara Tumbuhkan Minat Baca Pada Anak

WWW.INFOKEMENDIKBUD.ONLINE _ Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan bahwa, "Menumbuhkan minat baca seorang anak bergotong-royong bukan kiprah guru atau tenaga pendidik saja, kiprah orangtua pun menjadi suatu hal yang penting."

Secara lebih lanjut, literasi semenjak dini sebaiknya dipupuk dari dalam keluarga terlebih dahulu. "Ajarkan anak untuk jatuh cinta pada proses membaca sehingga minat mereka dalam membaca sanggup tumbuh," 

Minat baca merupakan salah satu hal penting yang menyangkut pendidikan di Indonesia. Dengan membaca, anak sanggup mempunyai banyak wawasan serta cara berpikir kreatif.

Namun, Nadiem juga menjelaskan beberapa hal lain yang sanggup meningkatkan pendidikan di Indonesia. Berikut rangkum selengkapnya: 

1. Literasi sanggup dipupuk semenjak dini

Literasi pada anak bergotong-royong sanggup dipupuk dengan cara yang sederhana. Misalnya, dengan membacakan cerita-cerita sebelum tidur.

"Sejak usia 2 tahun ibu aku mengenalkan pada buku dengan cara menceritakan dongeng setiap malam sebelum tidur. Dengan membalikkan halaman dan ada gambar-gambar yang menarik pada buku, secara psikologis maka anak akan timbul rasa ingin tau dan tertarik," kata Nadiem. 

Selain itu, Nadiem juga menjelaskan bahwa perpustakaan juga sanggup mendukung literasi. Namun, perpustakaan sebaiknya diperbarui sesuai dengan buku-buku yang memang anak ingin membacanya.

"Misalnya komik, dongeng detektif, dongeng romance, dan lain-lain. Sebenarnya, konten buku apa yang dibaca anak bukan poin utamanya, yang terpenting yaitu anak menyukai membaca. Dalam hal ini orangtua tetap harus memerhatikan jenis bacaan sehingga sesuai dengan umurnya," terang Nadiem.

Pendidikan di Indonesia cenderung masih menjalankan sistem yang telah diterapkan oleh pemerintah saja.

Padahal, problem pendidikan seharusnya menjadi perhatian aneka macam lapisan masyarakat. Nadiem mengatakan, "Pendidikan merupakan suatu hal yang sulit diubah alasannya ada banyak persepsi jenis pembelajaran apa yang tepat, akan tetapi pendidikan seharusnya diterapkan dengan melihat ke arah masa depan."

Nadiem menjelaskan secara lebih lanjut, sebaiknya pendidikan di Indonesia membuat budaya pembelajaran dan inovasi.

Bukan hanya menjalankan sistem pemerintahan. Dalam hal ini, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menggerakan kegiatan merdeka mencar ilmu sehingga lapisan masyarakat mendapat pendidikan sanggup terus berkembang dan relevan dengan perkembangan zaman. 

3. Dalam pendidikan butuh banyak skill

Menurut Nadiem Makarim, pendidikan di Indonesia juga seharusnya memerhatikan problem skill sehingga Indonesia sanggup mencapai SDM yang unggul.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini pun menegaskan untuk mengasah skill atau keterampilan yang dibutuhkan.

"Pendidikan harus melihat ke masa depan, apa yang di depan. Butuh skill yang terang menyerupai kreatifitas, kolaborasi, berpikir kritis sehingga menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan perubahan teknologi yang semakin canggih," terang Nadiem.

Bagikan Artikel ini