✔ Macam-Macam Tumpuan Lantai Dalam Seni Tari Daerah
Pola Lantai Seni Tari - Pernahkah kau memperhatikan sebuah pertunjukan tari? Atau mungkin kau pernah ikut latihan menari di sanggar atau di sekolah? Pada beberapa tarian, terutama tari kelompok, para penari membentuk posisi tertentu dalam tarian. Ada sebuah tari yang kalau diamati, posisi penari membuat bentuk atau gugusan tertentu. Bentuk atau gugusan tertentu yang dibentuk penari dalam sebuah tari dinamakan pola lantai.
Tahukah kau apa yang dimaksud dengan pola lantai? Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada ketika melaksanakan gerak tari.
Fungsi Pola lantai yakni untuk menata gerakan tarian, membuat kekompakan antar anggota penari, serta membentuk komposisi dalam pertunjukan tari sehingga menyebabkan tarian yang disajikan menjadi lebih indah dan menarik ketika ditonton.
Pada ketika menari, penari kadang bergerak ke kiri, ke kanan, maju, mundur, atau bergerak membentuk lingkaran. Jika digambarkan, seperti ada satu garis imajiner yang dilalui penari selama menyajikan satu tarian. Garis imajiner yang dilalui oleh penari ketika melaksanakan gerak tari disebut pola lantai.
Pola lantai disebut juga garis imajiner yang dibentuk oleh gugusan penari kelompok. Garis imajiner juga sanggup digambarkan dengan melihat gugusan para penari dalam memperagakan tarian. Para penari sanggup membentuk gugusan garis lurus, lengkung, segitiga, atau lingkaran. Bentuk gugusan garis sanggup berubah-ubah selama penari menampilkan sebuah tarian.
Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada ketika melaksanakan gerak tari. Pola lantai ini dilakukan baik oleh penari tunggal, berpasangan, atau penari kelompok. Dalam tarian, terdapat dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Pengembangan pola lantai lurus sanggup berupa pola lantai zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima.
Selain garis lurus, terdapat juga pola garis lengkung. Pola ini pun sanggup dikembangkan menjadi aneka macam pola lantai. Pola lantai itu antara lain berupa lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.
Beberapa tarian tempat yang memakai pola lantai vertikal yakni tari yospan dari papua, tari serimpi dari jawa tengah, tari baris cengkedan dari bali.
Contoh tarian tempat yang memakai pola lantai diagonal yakni tari gending sriwijaya dari sumatera selatan, tari sekapur sirih dari jambi, dan tari pendet dari bali.
Pola lantai yang dipakai pada tari ini antara lain pola melingkar, garis lurus ke depan, dan garis horizontal. Pola lantai pada Tari Jaran Kepang tidak mempunyai makna tertentu. Pola lantai dibentuk untuk gugusan penari.
Ada satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang dikenal dengan nama rakit lajur. Pola lantai rakit lajur bermaksud menggambarkan lima unsur yang ada pada diri manusia, yaitu cahaya, rasa, sukma, nafsu, dan perilaku.
Pendet disepakati lahir pada tahun 1950. Tari Pendet ini masih tetap mengandung kesan sakral dan religius meskipun dipentaskan di sebuah program yang tidak bekerjasama dengan kegiatan keagamaan. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha memodifikasi tari Pendet sampai menjadi tari Pendet yang sering kita saksikan sekarang.
Beliau juga menambah penari Pendet menjadi lima orang. Setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menyajikan tarian Pendet massal yang ditarikan oleh 800 orang penari untuk ditampilkan di Jakarta dalam program pembukaan Asian Games.
Kemudian pada tahun 1967, koreografer tari Pendet Modern, I Wayan Rindi, mengajarkan dan meneruskan tarian Pendet kepada generasi muda. Selain Pendet, ia juga mengajarkan dan melestarikan tari Bali lainnya kepada keluarganya maupun lingkungan di luar keluarganya.
Tari Pendet menceritakan perihal dewi-dewi kahyangan yang turun ke bumi. Biasanya tari Pendet ini dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh pintar balig cukup akal putri. Para penari Pendet berbusana layaknya penari upacara keagamaan.
Setiap penari akan membawa sesaji berupa bokor yang di dalamnya terdapat bunga warna-warni. Pada final tarian, bunga ini akan ditaburkan ke tamu seruan yang menyimbolkan penyambutan.
Tari Pendet memakai pola lantai yang sangat sederhana dibandingkan pola lantai tarian bali lainnya. Tari Pendet hanya memakai pola lantai berbentuk aksara V (diagonal), pola lantai lurus, dan pola menghadap ke samping kanan dan kiri.
Seperti halnya tarian tradisional kebanyakan, pola lantai pada tari Pendet tidak mempunyai makna khusus. Tidak mirip tari Bedhaya dari Yogyakarta yang mempunyai makna di setiap pola lantai tariannya.
Kamu mungkin sanggup melihat bahwa pada tari tempat mirip tari Pendet memakai pola lantai tertentu pada tariannya. Pola lantai ini ada yang bermakna tertentu ada juga yang tidak. Tarian Bedhaya dari Jawa Tengah mempunyai makna pada setiap pola lantai yang dibentuk penari. Tetapi pada tari lainnya mirip tari Pendet, pola lantai tidak mempunyai makna tertentu.
Tahukah kau apa yang dimaksud dengan pola lantai? Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada ketika melaksanakan gerak tari.
Fungsi Pola lantai yakni untuk menata gerakan tarian, membuat kekompakan antar anggota penari, serta membentuk komposisi dalam pertunjukan tari sehingga menyebabkan tarian yang disajikan menjadi lebih indah dan menarik ketika ditonton.
Pada ketika menari, penari kadang bergerak ke kiri, ke kanan, maju, mundur, atau bergerak membentuk lingkaran. Jika digambarkan, seperti ada satu garis imajiner yang dilalui penari selama menyajikan satu tarian. Garis imajiner yang dilalui oleh penari ketika melaksanakan gerak tari disebut pola lantai.
Pola lantai disebut juga garis imajiner yang dibentuk oleh gugusan penari kelompok. Garis imajiner juga sanggup digambarkan dengan melihat gugusan para penari dalam memperagakan tarian. Para penari sanggup membentuk gugusan garis lurus, lengkung, segitiga, atau lingkaran. Bentuk gugusan garis sanggup berubah-ubah selama penari menampilkan sebuah tarian.
Baca Juga : Soal Ujian SD Kelas 5 Tema 6 Kurikulum 2013
Selain garis lurus, terdapat juga pola garis lengkung. Pola ini pun sanggup dikembangkan menjadi aneka macam pola lantai. Pola lantai itu antara lain berupa lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang.
Jenis-Jenis Pola Garis Dasar Pada Lantai Dalam Sebuah Tarian
Pada dasarnya, ada dua jenis pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus menawarkan kesan sederhana tetapi kuat. Sedangkan garis lengkung menawarkan kesan lembut tetapi lemah.Pola Lantai Vertikal (Lurus)
Ciri pola lantai vertikal (lurus) yakni penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini banyak dipakai pada tari klasik. Pola lurus memberi kesan sederhana tetapi kuat. Berikut gambar pola lantai vertikal.Pola Lantai Diagonal
Pada pola lantai diagonal, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Berikut gambar pola lantai diagonal.Contoh tarian tempat yang memakai pola lantai diagonal yakni tari gending sriwijaya dari sumatera selatan, tari sekapur sirih dari jambi, dan tari pendet dari bali.
Pola Lantai Garis Melengkung
Pada pola lantai garis melengkung, penari membentuk garis lingkaran, pola lantai lengkung ular, dan pola lantai angka delapan. Tari rakyat dan tari tradisional banyak memakai pola ini. Pola lantai ini memberi kesan lemah dan lembut. Berikut teladan pola lantai garis melengkung. Tari ma'badong toraja sulawesi utara, tari randai sumatera barat merupakan teladan tarian yang memakai pola lantai garis melengkung.
Baca Juga : Soal Ujian SD Kelas 5 Tema 7 Kurikulum 2013
Macam-Macam Pola Lantai Pada Tarian Daerah
Dengan adanya aneka macam macam bentuk tarian, bentuk pola lantainya pun berbeda-beda. Bentuk pola lantai tarian yang satu berbeda dengan tarian yang lain. Selain bentuknya yang berbeda, terdapat pola lantai yang mempunyai maksud dan ada juga yang tidak mempunyai makna.
Pola lantai yang mempunyai maksud lebih banyak ada dalam tari-tarian klasik yang terdapat di keraton Surakarta dan Yogyakarta. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan kalau pola lantai dalam tari kreasi gres dan tari rakyat juga mempunyai maksud.
Pola Lantai Tari Jaran Kepang
Tari Jaran Kepang berasal dari Yogyakarta. Tari Jaran Kepang menurut bentuk koreografi termasuk dalam jenis tari rakyat. Tari Jaran Kepang mempunyai pola lantai gabungan antara pola lantai lurus dan lengkung yang sederhana.Pola lantai yang dipakai pada tari ini antara lain pola melingkar, garis lurus ke depan, dan garis horizontal. Pola lantai pada Tari Jaran Kepang tidak mempunyai makna tertentu. Pola lantai dibentuk untuk gugusan penari.
Pola Lantai Tari Bedhaya Semang
Tari Bedhaya Semang juga berasal dari Yogyakarta. Tari Bedhaya termasuk dalam jenis tari klasik. Tari klasik ini mempunyai pola lantai yang sudah tertentu dan mempunyai makna tertentu. Pola lantai yang dipakai pada tari ini pun mempunyai nama tertentu, mirip gawang jejer wayang, gawang tiga-tiga,gawang perang, dan gawang kalajengking.Ada satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang dikenal dengan nama rakit lajur. Pola lantai rakit lajur bermaksud menggambarkan lima unsur yang ada pada diri manusia, yaitu cahaya, rasa, sukma, nafsu, dan perilaku.
Pola Lantai Tari Pendet dari Bali
Tari Pendet merupakan salah satu tari tradisonal Bali yang sangat populer. Lahirnya tari Pendet berawal dari ritual sakral Odalan di Pura yang disebut dengan mamendet atau mendet. Mendet dimulai sesudah pendeta Hindu mengumandangkan mantra dan sesudah pementasan Topeng Sidakarya. Tari ini dipentaskan secara berpasangan atau secara masal dengan membawa perlengkapan, berupa bokor, sesajen, dan bunga.Pendet disepakati lahir pada tahun 1950. Tari Pendet ini masih tetap mengandung kesan sakral dan religius meskipun dipentaskan di sebuah program yang tidak bekerjasama dengan kegiatan keagamaan. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha memodifikasi tari Pendet sampai menjadi tari Pendet yang sering kita saksikan sekarang.
Beliau juga menambah penari Pendet menjadi lima orang. Setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menyajikan tarian Pendet massal yang ditarikan oleh 800 orang penari untuk ditampilkan di Jakarta dalam program pembukaan Asian Games.
Kemudian pada tahun 1967, koreografer tari Pendet Modern, I Wayan Rindi, mengajarkan dan meneruskan tarian Pendet kepada generasi muda. Selain Pendet, ia juga mengajarkan dan melestarikan tari Bali lainnya kepada keluarganya maupun lingkungan di luar keluarganya.
Baca Juga : Soal Ujian SD Kelas 5 Tema 8 Kurikulum 2013
Tari Pendet menceritakan perihal dewi-dewi kahyangan yang turun ke bumi. Biasanya tari Pendet ini dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh pintar balig cukup akal putri. Para penari Pendet berbusana layaknya penari upacara keagamaan.
Setiap penari akan membawa sesaji berupa bokor yang di dalamnya terdapat bunga warna-warni. Pada final tarian, bunga ini akan ditaburkan ke tamu seruan yang menyimbolkan penyambutan.
Tari Pendet memakai pola lantai yang sangat sederhana dibandingkan pola lantai tarian bali lainnya. Tari Pendet hanya memakai pola lantai berbentuk aksara V (diagonal), pola lantai lurus, dan pola menghadap ke samping kanan dan kiri.
Seperti halnya tarian tradisional kebanyakan, pola lantai pada tari Pendet tidak mempunyai makna khusus. Tidak mirip tari Bedhaya dari Yogyakarta yang mempunyai makna di setiap pola lantai tariannya.
Kamu mungkin sanggup melihat bahwa pada tari tempat mirip tari Pendet memakai pola lantai tertentu pada tariannya. Pola lantai ini ada yang bermakna tertentu ada juga yang tidak. Tarian Bedhaya dari Jawa Tengah mempunyai makna pada setiap pola lantai yang dibentuk penari. Tetapi pada tari lainnya mirip tari Pendet, pola lantai tidak mempunyai makna tertentu.
Pola Lantai Tari Kecak
Tari Kecak merupakan tarian etika Bali. Tari Kecak dimainkan oleh puluhan laki-laki yang duduk berbaris melingkar. Menyerukan kata “cak” dengan irama tertentu dengan kedua lengan diangkat. Gerakannya serempak dan kompak.
Kekompakan gerakan dalam tarian Kecak mengandung ritual agama. Selain itu juga mencerminkan kebersamaan dan kerukunan. Kebersamaan dan kerukunan tidak hanya dalam tari Kecak. Akan tetapi, juga dalam kehidupan di keluarga, sekolah, masyarakat, dan bangsa. Kebersamaan dan kerukunan penting dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Gerakan pada Tarian Kecak duduk melingkar di tempat. Berdasarkan gerakan tari kecak tersebut, pola lantai tarian Kecak yakni pola lantai garis melengkung yang membentuk garis lingkaran.
Pola Lantai Tari Saman
Tari Saman merupakan tarian tradisional suku Gayo Lues, Nanggroe Aceh Darussalam yang diciptakan oleh seorang ulama terpandang, Syekh Saman di kurun ke-14. Sebelum diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB, Unesco.
Pola lantai Tari Saman yakni Pola Horizontal yakni berupa pola dengan garis lurus mendatar ke samping. Pola ini disebutkan sebagai perlambang kekerabatan insan dengan tuhan yang vertikal dan kekerabatan dengan sesama insan yang horizontal.
Pola Lantai Tari Indang
Tari indang berasal dari tempat Minangkabau, Sumatra Barat. Tari Indang berasal dari kata Indang atau disebut juga Badindin. Tari indang biasanya ditampilkan secara berkelompok, sehingga diharapkan panggung yang luas.
Pola lantai tari indang yakni horizontal (lurus) Penari berbaris membentuk garis lurus ke samping. Pola lantai tari Indang dilandasi nilai-nilai persatuan. Tari indang ibarat tari Saman yang berasal dari Aceh.
Pola lantai Tari Seudati dari Aceh
Tari Seudati yakni salah satu tarian tradisional yang berasal dari tempat Aceh. Tarian ini biasanya ditarikan oleh sekelompok penari laki-laki dengan gerakannya yang khas dan enerjik serta diiringi oleh lantunan syair dan bunyi hentakan para penari.
Tari Seudati ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di tempat Aceh, dan sering ditampilkan di aneka macam acara, baik program adat, program pertunjukan, dan program budaya. Berikut pola lantai Tari Seudati dari Aceh.
Berdasarkan gambar di atas sanggup kita lihat bahwa pada tari Seudati terdapat pola lantai lurus, segi empat, pola berbentuk aksara U, pola zig zag, pola berbentuk aksara S, pola segi tiga, dan pola segi empat silang.
Pola Lantai Tari Sekapur Sirih
Tari Sekapur Sirih merupakan tarian selamat tiba kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi, Kepulauan Riau, dan Riau. Tarian ini juga terkenal di Malaysia sebagai tarian wajib kepada tamu besar.
Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih memperlihatkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.
Baca Juga : Soal Ujian SD Kelas 5 Tema 9 Kurikulum 2013
Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal. Propetri yang digunakan: cerano/wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris. Pakaian: baju kurung /adat Jambi, iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari : biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang.
Formasi Tari Sekapur Sirih membentuk aksara V (diagonal) atau segitiga yang merupakan pengembangan dari pola lantai garis lurus.
Pola Lantai Tari Piring
Tari piring atau tari piriang dalam bahasa Minangkabau Sumatera Barat yakni tarian tradisional Minangkabau yang melibatkan atraksi piring. Para penari mengayunkan piring mengikuti gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan
Gerakannya diambil dari langkah-langkah dalam silat Minangkabau atau silek. Secara tradisional, tari ini berasal dari Solok, Sumatra Barat dan secara umum menjadi simbol masyarakat Minangkabau.
Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa sesudah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi dipakai sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut dipakai sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.
Bentuk Pola lantai yang dipergunakan dalam tari piring yakni bulat besar dan kecil, berbaris, spiral, horizontal, dan vertikal serta penempatan level bawah, level sedang serta level atas ditambah dengan pembagian beberapa kelompok.
Pola Lantai Tari Andun, Bengkulu
Tari Andun yakni salah satu tarian rakyat yang berasal dari Bengkulu dan dilakukan pada ketika pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang.
Pada zaman dahulu, tari ini biasanya dipakai sebagai sarana mencari jodoh sesudah selesai panen padi. Sebagai bentuk pelestariannya ketika ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat, khususnya bujang gadis.
Tari Andun merupakan tarian yang ditampilkan oleh penari laki-laki dan wanita. Tarian ini menggambarkan ungkapan rasa syukur dan kebahagian atas berkat yang didapatkan.
Pola Lantai Tari Andun sendiri memakai pola lantai melingkar dimana para penarinya membentuk bulat yang bermakna semoga orang yang di dalam bulat penari itu sanggup saling mendoakan.
Pola Lantai Tari Tandak, Riau
Tari Tandak yakni salah satu tarian tradisional yang berasal dari tempat Riau dan Kepulauan Riau. Tarian ini tergolong tarian pergaulan yang biasanya ditampilkan oleh para penari laki-laki dan penari wanita. Dengan berbusana tradisional melayu mereka menari dengan gerakannya yang khas dan diiringi oleh lagu dan alunan musik pengiring.
Tari Tandak mempunyai pola lantai campuran, antara lingkaran, lurus dan zig-zag, gerakan Tari Tandak diawalai dengan semua penerima tari membentuk sebuah bulat antara penerima satu dengan yang lain saling berpegangan pundak, gerakan di lanjutkan dengan melangkahkan kaki serta menghentakkannya ke lantai atau tanah.
Pementasan Tari tandak biasanya di ikuti oleh seorang kepala ngejang yang berposisi bangkit di tengah-tengah penerima tari sambil memegang alat music yang terbuat dari materi besi atau perunggu yang mempunyai nama giring-giring, kepala ngejang bertugas menawarkan irama pada gerak tari Tandak ini.
Tari Tandak juga menjadi salah satu pergelaran seni tari yang bertujuan untuk saling mempertemukan kaum muda dan mudi, dan tak khayal banyak pasangan muda-mudi yang pada akibatnya menikah dan pertemuan mereka bermula dari menyaksikan atau menjadi penerima pementasan Tari Tandak ini.
Tari Tandak juga juga mempunyai makna sebuah ikatan yang terjalin antar sahabat-sahabat yang mempunyai kampung berbeda,selain itu tari tandak juga menawarkan kesan kondusif di sebuah kampung, semua penerima tari bebas menentukan pasangannya masing-masing, sebab tarian ini bersifat hiburan , sehingga tarian ini sanggup di ikuti oleh semua kalangan, baik renta muda bahkan anak-anak.
Tari Tandak biasanya di tampilkan secara berpasangan antara penari laki-laki dan wanita, penari sanggup terdiri dari lima pasang atau lebih, busana yang di kenakan pun merupakan busana khas melayu, penari melaksanakan gerakan tari ini sambil di iringi musik pengiring yang khas serta lantunan syair pantun yang saling berbalas.
Pola Lantai Tari Tambun dan Bungai, Kalimantan Tengah
Tari tambun dan Bungai memiliki pola lantai campuran antara garis lurus (horizontal) dan zig zag. Tari tambun dan Bungai merupakan tarian tradisional yang berasal dari tempat Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tarian ini mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai dalam mengusir musuh yang akan merampas hasil panen dari rakyat.
Tambun dan Bungai yakni seorang saudara dari ayah mereka yang merupakan adik-kakak. Keduanya mempunyai karakter serta sifat yang sama. Mereka juga mempunyai tabiat yang cerdas, peramah, lemah lembut, suka menolong sesama, sedikit mendapatkan banyak memberi, bijaksana, cepat kaki ringan tangan, dan juga pantang mengalah untuk membela kebenaran.
Salah satu insiden penting yang menyebabkan Tambun dan Bungai sebagai pejuang dari Kalimantan Tengah yakni mereka selalu menang didalam pertempuran melawan musuh yang akan merampas tanah dan juga panen masyarakat setempat. Atas usaha Tambun dan Bungai, banyak orang yang membuat kebudayaan untuk mengenangnya, salah satunya ialah Tarian Tambun dan Bungai.
Demikianlah Artikel yang Berjudul Macam-Macam Pola Lantai Dalam Seni Tari
Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga isu perihal pola lantai ini sanggup menawarkan manfaat bagi pembaca di manapun berada.
Artikel yang sedang anda baca ini berjudul Macam-Macam Pola Lantai Dalam Seni Tari dengan alamat link https://jihanplasma.blogspot.com/search?q=soal-kelas-5-tema-6.
Belum ada Komentar untuk "✔ Macam-Macam Tumpuan Lantai Dalam Seni Tari Daerah"
Posting Komentar