✔ Kondisi Geografis Indonesia Dan Pengarunya Sebagai Negara Maritim
Letak Geografis Indonesia - Kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan menyimpan potensi yang besar dalam banyak sekali bidang, menyerupai di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan transportasi. Potensi-potensi tersebut sanggup menjadi modal yang penting dalam pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan, antara pulau satu dengan yang lainnya disatukan oleh laut menjadikan bervariasinya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Masing-masing pulau mempunyai karakteristik masing- masing, mulai dari kondisi alam maupun kondisi sosial-budayanya.
Variasi dan karakteristik potensi tersebut terlihat dari lengkap dan beragamnya bentang alam dan hasil alamnya, beragamnya suku bangsa yang menjadikan bermacam-macam pula ada istiadat dan budayanya, serta beragamnya agama, golongan, dan kelompok masyarakatnya.
Keberagaman yang disebabkan adanya perbedaan antara pulau satu dengan pulau yang lainnya ini tidaklah menjadi pemecah dan perenggang, namun justru menjadi pemersatu, lantaran antara yang satu dengan yang lain bisa saling melengkapi.
Banyak faktor yang menciptakan bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang besar yang bisa disandingkan dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
Keberagaman yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia tidak terlepas dari efek luasnya wilayah Indonesia.
Wilayah Indonesia berupa kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni.
Meskipun demikian, keberagaman ini bukanlah menjadi pemecah, justru menjadi pemersatu bangsa dengan berlandaskan Pancasila.
Letak Astronomi Pulau Jawa terletak di antara 113°48′10″ 113°48′26″ BT dan 7°50′10″ 7°56′41″ LS
Batas Laut Pulau Jawa
Batas Daratan Pulau Jawa
Nama pantai yang ada di pulau Jawa :
Nama Laut yang ada di pulau Jawa
Nama Dataran rendah yang ada di Pulau Jawa
Nama Gunung yang ada di pulau Jawa
Batas Laut
Batas Daratan
Keadaan Alam
Sumatra belahan timur, terdapat banyak rawa - rawa. Terdapat formasi pegunungan yang memanjang (Pegunungan Bukit Barisan) Beriklim Tropis
Nama - nama pantai dan laut
Pantai Iboih, Sorake, Carocok, Pulau Jemur, Pasir Panjang, Nongsa, Tanjung Tinggi, Pasir Putih, Trikora, Parai Tenggiri, Laut Indonesia.
Nama - nama dataran rendah : Melaboh dan Singkel/Singkil.
Nama - nama gunung
Pulau Kalimantan dalam wilayah Republik Indonesia, terletak diantara 4° 24` LU 4° 10` LS dan anatara 108° 30` BT 119° 00` BT
Pulau Kalimantan banyak dialiri sungai-sungai dengan julukan pulau seribu sungai. Pulau Kalimantan sebagaian besar merupakan tempat pegunungan / perbukitan dan hutan yang sangat luas
Batas Laut
Batas Daratan
Nama pantai dan laut di pulau Kalimantan
Dataran rendah di setiap provinsi Pulau Kalimantan
Kalimantan Tengah
Contoh : Pangkalabun, Kulau Kapuas dan Kulau Pembuang
Kalimantan Timur
Contoh : utara (Redeb,dan selor), selatan (pasir)
Kalimantan Barat
Contoh : Ketapang, dan Telukmelano
Kalimanta Selatan
Contoh : dataran rendah barat dari lanjutan rawa-rawa Kalimantan Tengah dan dataran rendah timur yang terdapat Pegunungan Meratus
Nama-nama Gunung di Pulau Kalimantan
Berikut kondisi geografis Pulau Sulawesi menurut peta, luas. batas laut, batas daratan, nama pantai, nama laut, nama dataran rendah, nama gunung.
Pulau Sulawesi mempunyai luas 174.600 km², dengan titik koordinat 2°08' LU dan 170°17' BT.
Batas Laut Pulau Sulawesi
Batas Daratan Pulau Sulawesi
Nama Pantai Pulau Sulawesi
Nama Laut Pulau Sulawesi
Dataran Rendah Pulau Sulawesi
Nama Gunung Pulau Sulawesi
Batas Laut
Batas Daratan Pulau Papua
Nama Pantai
Nama Laut : Laut Arafuru
Dataran rendah yang ada di pulau Papua
Nama Gunung di Papua
Batas Laut
Batas Daratan Pulau Maluku
Nama Pantai di Maluku
Nama Laut di Maluku
Dataran rendah di Maluku
Nama Gunung Pulau Maluku
Nusa Tenggara sendiri terbagi menjadi 2 tempat besar yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggra Timut. Untuk Nusa tenggara barat sendiri terletak pada 115° 46' - 119° 5' BTr dan 8° 10' - 9 ° 5' LS dan mempunyai luas wlilayah 20.153,15 km2. Memiliki beberapa gunung berapi dimana terdapat salah satunya merupakan yang teraktif di dunia yaitu Gunung Tambora. Nusa Tenggara Barat sendiri di sebelah timur berbatasan dengan NTT dan di sebelah barat dengan Lombok, selatan dengan Samudera Hindia dan utara yakni Laut Flores.
Berebda dengan Nusa Tenggara Timur, NTT sendiri memliki banyak pulau - pulau dibanding NTB. disinilah juga terdapat pulau Komodo. Terdapat Gunung Mutis di NTT dan beberaoa tempat wisata yang populer di Inodnesia.
Cakupan wilayah yang sangat besar dan luas, tentu saja laut Indonesia mengandung keanekaragaman sumber daya alam laut yang sangat potensial, baik hayati maupun non-hayati.
Sumber daya alam laut tersebut antara lain ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi, wisata bahari, sumber energi minyak dan gas bumi, materi mineral, dan juga media transportasi antarpulau. Semua potensi alam tersebut tersedia dalam jumlah yang besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Besarnya peluang ekonomi dari pemanfaatan potensi sumber daya laut yang sedemikian besar ini tentunya sanggup menunjukkan bantuan bagi kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia. Hingga pada kesudahannya juga akan menunjukkan bantuan bagi kesejahteraan bangsa.
Kelompok masyarakat yang bisa mencicipi eksklusif potensi kekayaan sumber daya kelautan ini yakni masyarakat yang berda di pesisir. Banyak jenis pekerjaan yang bisa diusahakan untuk menunjang kehidupan ekonominya.
Mau tidak mau banyak pedagang dari banyak sekali negara di seluruh belahan bumi ini akan melewati dan mampir ke Indonesia. Pedagang-pedagang dari banyak sekali negara tersebut tentunya mempunyai latar belakang yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Para pedagang yang mampir dan ada sebagian yang menetap di Indonesia turut membawa moral budaya dari negara asalnya. Lambat laun moral budaya yang dibawa tersebut akan berbaur, bercampur, bahkan melebur dengan moral budaya orisinil Indonesia.
2. Terjadinya pembauran, pencampuran, atau peleburan nilai-nilai antarpulau dan antarnegara.
3. Munculnya perkampungan-perkampungan etnis tertentu, menyerupai Pecinan dan Kampung Arab.
4. Terjadinya perubahan sikap masyarakat lantaran efek masuknya pola dan nilai sikap dari pulau, daerah, maupun negara lain.
5. Terjadinya perpindahan ilmu, pengetahuan, dan teknologi.
Masyarakat Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku mempunyai karakteristiknya masing- masing, salah satunya budaya.
Budaya antara suku bangsa satu dengan yang lain juga berbeda-beda, menyerupai bahasa, moral istiadat, tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya.
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka berimigrasi kemudian bercampur dengan penduduk indigenous dan indo-arian dari Asia Selatan.
Kemudian terus berkembang hingga membentuk suku-suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 suku bangsa induk.
2. Keberagaman Bahasa
Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia- Asia). Rumpun ini terbagi menjadi dua subrumpun lagi yakni Bahasa Austronesia Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia. Dari subrumpun bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-wilayah bahasa.
3. Keberagaman Religi
Indonesia mempunyai keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga berkembang aliran-aliran kepercayaan.
4. Keberagaman Seni dan Budaya
Suku bangsa yang bermacam-macam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang bermacam-macam pula. Salah satu wujudnya yakni kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan, seni rupa, dan sebagainya.
Keberagaman budaya menunjukkan manfaat bagi bangsa kita. Misalnya dalam bidang bahasa, kebudayaan tempat yang berwujud dalam bahasa tempat sanggup memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.
Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya sanggup dijadikan sebagai objek dan tujuan wisata sehingga bisa menghasilkan devisa bagi bangsa. Pemikiran yang timbul dari sumber daya di daerah-daerah bisa menjadi contoh bagi pembangunan nasional.
Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai berikut :
1. Karena mudahnya efek luar masuk ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya asing. Seperti dalam bidang musik, masyarakat Indonesia lebih tahu musik luar menyerupai Hip Hop, Jazz, R n B, daripada lagu tempat menyerupai karawitan atau gambang kromong. Tidak hanya pada lagu, budaya lain menyerupai tari-tarian dan bahasa pun mulai luntur.
2. Tontonan dan adegan dalam film yang kurang bahkan tidak pantas membawa efek jelek bagi bangsa Indonesia. Sebagian besar adegan tersebut ditiru oleh artis-artis dalam negeri dan masyarakat menganggap nya sebagai gaya hidup, semacam sentra gaya yang perlu ditiru terutama oleh anak muda. Padahal itu menciptakan turunnya nilai moralitas bangsa.
3. Dikenalnya kebudayaan Indonesia akhir ramainya perdagangan dan pariwisata yang ada di Indonesia.
4. Timbulnya beraneka ragam kebudayaan dan moral akhir efek luar. Contohnya wayang di Jawa yang terinspirasi dari kisah dari India dan aturan moral di Aceh yang terpengaruh oleh aturan Islam.
Adapun jenis atau moda transpor tasi yang efektif dipakai yakni kapal laut dan pesawat terbang. Adapun jalur darat ada moda transpor tasi kereta api, bus, dan kendaraan beroda empat yang dipakai untuk menghubungkan tempat satu dengan tempat lain dalam satu pulau.
Penggunaan pesawat sebagai moda transportasi penghubung antarpulau harus didukung dengan sarana pendukung. Sarana pendukung untuk pesawat yakni tersedianya bandar udara atau bandara serta lapangan udara.
Untuk pulau- pulau besar dan kota-kota besar dibangunlah bandara yang bisa menampung pesawat-pesawat besar. Sedangkan di pulau-pulau kecil dibangunlah lapangan udara yang hanya bisa menampung pesawat-pesawat kecil atau pesawat-pesawat perintis.
Begitu pula dengan penggunaan kapal sebagai moda transpor tasi peng hubung antarpulau, harus didukung dengan ketersediaan pelabuhan yang memadai. Ketersediaan pelabuhan yang memadai dan jumlah kapal yang banyak bisa meningkatkan mobilitas masyarakat antarpulau.
Karena penggunaan moda transpor tasi kapal dirasa masih lebih murah bila dibandingkan dengan memakai pesawat, sehingga masyarakat lebih banyak menentukan untuk memakai kapal untuk bepergian antarpulau.
Jika penyediaan dan penggunaan moda transportasi antarpulau memadai akan sangat membantu kehidupan masyarakat.
Mengingat luas wilayah Indonesia yang sangat luas dan berupa kepulauan, sehingga menghipnotis pemerataan aktivitas pembangunan dan hasil-hasilnya. Sehingga kemajuan tidak hanya berpusat pada daerah-daerah ter tentu saja.
Ada tempat yang sangat maju, namun ada tempat yang masih sangat tertinggal. Harga barang kebutuhan di satu pulau berbeda dengan harga kebutuhan di pulau lain.
Hal tersebut merupakan contoh kecil dampak negatif kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim atau kepulauan.
Adapun dampak nyata letak geografis Indonesia, khusunya bagi perkembangan alat transpor tasi, yakni terpacunya bangsa Indonesia untuk membangun dan membuatkan industri pesawat dan perkapalan.
Artikel yang sedang kau baca ini berjudul Kondisi Geografis Indonesia dan Pengarunya Sebagai Negara Maritim dengan alamat link https://jihanplasma.blogspot.com/search?q=pola-lantai-tari.
Wilayah Indonesia yang berupa kepulauan, antara pulau satu dengan yang lainnya disatukan oleh laut menjadikan bervariasinya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Masing-masing pulau mempunyai karakteristik masing- masing, mulai dari kondisi alam maupun kondisi sosial-budayanya.
Variasi dan karakteristik potensi tersebut terlihat dari lengkap dan beragamnya bentang alam dan hasil alamnya, beragamnya suku bangsa yang menjadikan bermacam-macam pula ada istiadat dan budayanya, serta beragamnya agama, golongan, dan kelompok masyarakatnya.
Keberagaman yang disebabkan adanya perbedaan antara pulau satu dengan pulau yang lainnya ini tidaklah menjadi pemecah dan perenggang, namun justru menjadi pemersatu, lantaran antara yang satu dengan yang lain bisa saling melengkapi.
Baca Juga : Pola Lantai dalam Seni Tari Daerah
Kondisi Geografis Pulau-Pulau Besar di Indonesia
Luas, letak, dan kondisi geografis negara Indonesia merupakan modal dasar yang sangat penting bagi pembangunan nasional dan pemerataan hasilhasilnya.Banyak faktor yang menciptakan bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang besar yang bisa disandingkan dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut.
- Nilai-nilai luhur yang hidup di tengah-tengah masyarakat.
- Wilayahnya yang luas dan berupa kepulauan.
- Letak geografis dan strategisnya.
- Besarnya jumlah penduduk.
- Beragamnya suku, agama, ras, dan golongan.
- Beragamnya budaya, sosial, dan ekonomi.
Keberagaman yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia tidak terlepas dari efek luasnya wilayah Indonesia.
Wilayah Indonesia berupa kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni.
Meskipun demikian, keberagaman ini bukanlah menjadi pemecah, justru menjadi pemersatu bangsa dengan berlandaskan Pancasila.
Baca Juga : Soal Ujian SD Kelas 5 Tema 6 Kurikulum 2013
Kondisi Geografis Pulau Jawa Berdasarkan Peta
Luas Pulau Jawa yakni 126.700 km² (48.919,1 mil²).Letak Astronomi Pulau Jawa terletak di antara 113°48′10″ 113°48′26″ BT dan 7°50′10″ 7°56′41″ LS
Batas Laut Pulau Jawa
- Sebelah utara : Laut Jawa
- Sebelah selatan : Samudra Hindia
- Sebelah barat : Selat Sunda
- Sebelah timur : Selat Bali
Batas Daratan Pulau Jawa
- Sebelah utara : Laut Jawa dan Pulau Kalimantan
- Sebelah selatan : Samudera Hindia
- Sebelah barat : Selat Sunda dan Pulau Sumatera
- Sebelah timur : Selat Bali dan Pulau Bali
Nama pantai yang ada di pulau Jawa :
- Pantai Pangandaran (Jawa Barat)
- Pantai Carita (Banten)
- Pantai Siung (Yogyakarta)
- Pantai Menganti (Jawa Tengah)
- Pantai Ombak Mati (Jawa Tengah)
- Pantai Karang Agung (Jawa Timur)
- Pantai Tanjung Lesung (Banten)
- Pantai Klayar (Jawa Timur)
- Pantai Anyer (Banten)
- Pantai Parangkritis
Nama Laut yang ada di pulau Jawa
- Laut Jawa
- Samudera Hidia
Nama Dataran rendah yang ada di Pulau Jawa
- Dataran rendah Surakarta, Terletak di Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian 95 meter hingga 105 meter di atas permukaan laut.
- Dataran rendah Semarang, Dataran rendah ini mempunyai ketinggian berkisar antara 0 hingga 3,5 meter di atas permukaan laut dan berbatasan eksklusif dengan Laut Jawa.
- Dataran rendah Madiun, Terdapat di Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur. Dataran rendah Madiun berada pada ketinggian antara 63 meter hingga dengan 67 meter dari atas permukaan air laut.
Nama Gunung yang ada di pulau Jawa
- Gunung Ciremai, Jawa Barat.
- Gunung Papandayan, Jawa Barat.
- Gunung Salak, Jawa Barat.
- Gunung Tangkupan Perahu, Jawa Barat.
- Gunung Sindoro, Jawa Tengah.
- Gunung Sumbing, Jawa Tengah.
- Gunung Merbabu, Jawa Tengah.
- Gunung Merapi, Jawa Tengah.
- Gunung Prau, Jawa Tengah.
- Gunung Lawu, Jawa Timur.
- Gunung Ijen, Jawa Timur.
- Gunung Argopuro, Jawa Timur.
- Gunung Semeru, Jawa Timur.
Kondisi Geografis Pulau Sumatera Berdasarkan Peta
Luas Pulau Sumatera yakni 473.481 km².Batas Laut
- Utara : Teluk Benggala, Laut China Selatan
- Selatan : Selat Sunda
- Barat : Samudra Hindia
- Timur : Selat Malaka
Batas Daratan
- Utara : Malaysia
- Selatan : (Tidak ada)
- Barat : India
- Timur : Kalimantan
Keadaan Alam
Sumatra belahan timur, terdapat banyak rawa - rawa. Terdapat formasi pegunungan yang memanjang (Pegunungan Bukit Barisan) Beriklim Tropis
Nama - nama pantai dan laut
Pantai Iboih, Sorake, Carocok, Pulau Jemur, Pasir Panjang, Nongsa, Tanjung Tinggi, Pasir Putih, Trikora, Parai Tenggiri, Laut Indonesia.
Nama - nama dataran rendah : Melaboh dan Singkel/Singkil.
Nama - nama gunung
- Gunung Perkison
- Gunung Marapi
- Gunung Leuser
- Gunung Kerinci
- Gunung Geureudong
- Gunung Bandahara
- Gunung Dempo
- Gunung Singgalang
- Gunung Talamau
- Gunung Talang
Baca Juga : Soal Ujian SD Kelas 5 Tema 7 Kurikulum 2013
Kondisi Geografis Pulau Kalimantan Berdasarkan Peta
Luas Pulau Kalimantan lebih kurang 743.330 km². Luas Kalimantan yang berada di wilayah Indonesia yakni 535.834 km².Pulau Kalimantan dalam wilayah Republik Indonesia, terletak diantara 4° 24` LU 4° 10` LS dan anatara 108° 30` BT 119° 00` BT
Pulau Kalimantan banyak dialiri sungai-sungai dengan julukan pulau seribu sungai. Pulau Kalimantan sebagaian besar merupakan tempat pegunungan / perbukitan dan hutan yang sangat luas
Batas Laut
- Sebelah utara : Laut Cina Selatan
- Sebelah barat : Selat Karimata
- Sebelah timur : Selat Makassar, laut Sulawesi
- Sebelah selatan : Laut Jawa
Batas Daratan
- Sebelah utara : Malaysia (Sabah dan Serawak)
- Sebelah barat : Selat Karimata
- Sebelah timur : Selat Makassar dan Laut Sulawesi
- Sebelah selatan : Laut Jawa
Nama pantai dan laut di pulau Kalimantan
- Kalimantan Timur : pantai kakaban, sangalaki & maratua
- Kalimantan Barat : Sinka island park
- Kalimantan Selatan : Samber gelap
Dataran rendah di setiap provinsi Pulau Kalimantan
Kalimantan Tengah
Contoh : Pangkalabun, Kulau Kapuas dan Kulau Pembuang
Kalimantan Timur
Contoh : utara (Redeb,dan selor), selatan (pasir)
Kalimantan Barat
Contoh : Ketapang, dan Telukmelano
Kalimanta Selatan
Contoh : dataran rendah barat dari lanjutan rawa-rawa Kalimantan Tengah dan dataran rendah timur yang terdapat Pegunungan Meratus
Nama-nama Gunung di Pulau Kalimantan
- Gunung Palung Kalimantan Barat
- Gunung Bukit Raya Kalimantan Tengah
- Gunung Liangpran Kalimantan Timur
- Gunung Halau-halau Kalimantan Selatan.
Baca Juga : Soal Ujian SD Kelas 5 Tema 8 Kurikulum 2013
Kondisi Geografis Pulau Sulawesi Berdasarkan Peta
Sulawesi merupakan kepulauan terbesar ke - 4 di Indonesia sehabis Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Sulawesi juga sangat mempunyai keindahan alam yang luar biasa, dari gunungnya, laut, ekosistem alam, dsb.Berikut kondisi geografis Pulau Sulawesi menurut peta, luas. batas laut, batas daratan, nama pantai, nama laut, nama dataran rendah, nama gunung.
Pulau Sulawesi mempunyai luas 174.600 km², dengan titik koordinat 2°08' LU dan 170°17' BT.
Batas Laut Pulau Sulawesi
- Timur : Laut Banda
- Barat : Selat Makasar
- Utara : Laut Sulawesi
- Selatan : Laut Flores
Batas Daratan Pulau Sulawesi
- Timur : Kepulauan Maluku
- Barat : Pulau Kalimantan
- Utara : Negara Filiphina
- Selatan : Pulau NTT dan NTB
Nama Pantai Pulau Sulawesi
- Pantai Likupang
- Pantai Malalayang
- Pantai Lakeba
- Pantai Talise
- Pantai Dato Majene
- Pantai Manakarra
- Pantai Lombang - lombang
- Pantai Palippis
- Pantai Gong
- Pantai Pall
- Pantai Pulisan
- Pantai Pasir Putih Lembeh
- Pantai Lakban
- Pantai Kema
- Pantai Temboko Lehi
- Pantai Nirwana
- Pantai Kamali
- Pantai Walengkabola
Nama Laut Pulau Sulawesi
- Laut Sulawesi
- Laut Bunaken
- Laut Wakatobi
- Laut Sangihe
Dataran Rendah Pulau Sulawesi
- Jeneponto
- Bulukumba
- Bantaeng
- Takalar
- Gowa
- Selayar
- Majene
- Mamuju
- Ujungpandang
- Pangkep
- Baruu
- Pinrang
- Polewali Mamasa
Nama Gunung Pulau Sulawesi
- Gunung Mahawu
- Gunung Bawakaraeng
- Gunung Latimojong
- Gunung Karangetang
- Gunung Gandang Dewata
- Gunung Awu
- Gunung Lokon
- Gunung Klabat
- Gunung Mekongga
- Gunung Soputan
Baca Juga : Soal Ujian SD Kelas 5 Tema 9 Kurikulum 2013
Kondisi Geografis Pulau Papua dan Maluku Berdasarkan Peta
Kondisi Geografis Pulau Papua
Luas Papua yang berada di wilayah Indonesia yakni 420.540 km²Batas Laut
- Utara : Laut Filipina
- Barat : Laut Arafuru dan Laut Banda
- Timur : Samudera Pasifik
- Selatan : Laut Arafuru
Batas Daratan Pulau Papua
- Utara : Samudera pasifik
- Barat : Laut Arafuru
- Timur : Papua Nugini
- Selatan : Laut Arafuru dan Australia
Nama Pantai
- Pantai Teluk Triton di Kaimana
- Pantai Pulau Venue
- pantai Yen Beba
- Patai Bakaro
- Pantai Kaironi
- Pantai Pulau Um
- Pantai Bosnik
- Pantai Tanjung Kasuari
- Pantai Harlem
- Pantai Raja Ampat
Nama Laut : Laut Arafuru
Dataran rendah yang ada di pulau Papua
- Dataran rendah Pesisir belahan selatan Papua
- Dataran rendah PesisirArafura
- Dataran rendah Pesisir Trans-Fly
- Dataran rendah Pesisir Teluk Papua
- Dataran rendah Pesisir barat laut Papua
Nama Gunung di Papua
- Gunung Waspada (1.070 m)
- Puncak Jaya (5.030 m)
- Gunung Trikora (4.750 m)
- Gunung Yamin (4.350 m)
- Gunung Mandala (4.700 m)
- Gunung Dom (1332 m)
Kondisi Geografis Pulau Maluku
Luas wilayah Maluku yakni 712.479,69 km²Batas Laut
- Utara : Laut Sulawesi
- Barat : Laut Arafuru dan Laut Banda
- Timur : Laut halmahera
- Selatan : Laut Banda
Batas Daratan Pulau Maluku
- Utara : Laut Seram
- Barat : Pulau Sulawesi
- Timur : Papua
- Selatan : Timur Leste dan Laut Arafuru
Nama Pantai di Maluku
- Pantai Pintu Kota
- Pantai Liang/Hunimua
- Pantai Pasir Panjang/Ngurbloat
- Pantai Natsepa
- Pantai Jikumerasa
- Pantai Santai
- Pantai Nanseri
- Pantai Sopapei
- Pantai Desa Hukurila
- Pantai Namalatu
Nama Laut di Maluku
- Laut Banda
- Laut Maluku
- Laut Halmahera
- Laut Seram
Dataran rendah di Maluku
- Dataran rendah wilayah Ambon agak datar, mulai dari pantai ke tempat pemukiman. Morfologi daratan Kota Ambon juga bervariasi dari datar, bergelombang, tempat bergelombang, berbukit dan bergunung dengan lereng curam yang lembut untuk sedikit dominan.
- Dataran rendah wilayah Kabupaten Maluku Tenggara
- Dataran rendah yang berada Pulau Kei Kecil, dengan ketinggian ± 100 M diatas permukaan laut.
Nama Gunung Pulau Maluku
- Gunung Binaia
- Gunung Gamsunoro
- Gunung Kapalamadan
- Gunung Sahuwai
- Gunung Waloolon
- Gunung Api
- Gunung Batusibela
- Gunung Dukono
- Gunung Gamalama
- Gunung Gamkonora
- Gunung Hiri
- Gunung Ibu
- Gunung Tigalalu
- Gunung Todoko-Ranu
Kondisi Geografis Pulau Bali dan Nusa Tenggara Berdasarkan Peta
Luas wilayah Provinsi Bali yakni 5.636,66 km2. Iklim yang ada di pulau Bali sendiri sama dengan tempat lainnya di Indoneisa yaitu tropis. Bali sendiri mempunyai 4 danau di pegunungan dan beberapa gunung, dimana beberapa dinataranya merupajan gunung berapi aktif menyerupai Gunung Agung yang belum usang ini erupsi dan Gunung Batur.Nusa Tenggara sendiri terbagi menjadi 2 tempat besar yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggra Timut. Untuk Nusa tenggara barat sendiri terletak pada 115° 46' - 119° 5' BTr dan 8° 10' - 9 ° 5' LS dan mempunyai luas wlilayah 20.153,15 km2. Memiliki beberapa gunung berapi dimana terdapat salah satunya merupakan yang teraktif di dunia yaitu Gunung Tambora. Nusa Tenggara Barat sendiri di sebelah timur berbatasan dengan NTT dan di sebelah barat dengan Lombok, selatan dengan Samudera Hindia dan utara yakni Laut Flores.
Berebda dengan Nusa Tenggara Timur, NTT sendiri memliki banyak pulau - pulau dibanding NTB. disinilah juga terdapat pulau Komodo. Terdapat Gunung Mutis di NTT dan beberaoa tempat wisata yang populer di Inodnesia.
Batas Laut Pulau Bali dan Nusa Tenggara
- Barat : Selat Bali
- Utara : Laut Bali dan Laut Flores
- Timur : Laut Arafuru
- Selatan : Samudra Hindia
Batas Daratan Pulau Bali dan Nusa Tenggara
- Barat : Pulau Jawa
- Utara: Pulau Kalimantan
- Timur : Timor Leste
- Selatan : Australia
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan Ekonomi Masyarakat
Kondisi geografis sebagai negara maritim dan kepulauan membawa banyak keuntungan bagi bangsa Indonesia. Wilayah laut Indonesia yang sangat luas telah diakui secara internasional sebagai negara maritim yang ditetapkan dalam UNCLOS pada tahun 1982. Hal ini berarti Bangsa Indonesia diberi kewenangan untuk memanfaatkan potensi sumber daya laut.Cakupan wilayah yang sangat besar dan luas, tentu saja laut Indonesia mengandung keanekaragaman sumber daya alam laut yang sangat potensial, baik hayati maupun non-hayati.
Sumber daya alam laut tersebut antara lain ikan, terumbu karang dengan kekayaan biologi yang bernilai ekonomi tinggi, wisata bahari, sumber energi minyak dan gas bumi, materi mineral, dan juga media transportasi antarpulau. Semua potensi alam tersebut tersedia dalam jumlah yang besar dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Besarnya peluang ekonomi dari pemanfaatan potensi sumber daya laut yang sedemikian besar ini tentunya sanggup menunjukkan bantuan bagi kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia. Hingga pada kesudahannya juga akan menunjukkan bantuan bagi kesejahteraan bangsa.
Kelompok masyarakat yang bisa mencicipi eksklusif potensi kekayaan sumber daya kelautan ini yakni masyarakat yang berda di pesisir. Banyak jenis pekerjaan yang bisa diusahakan untuk menunjang kehidupan ekonominya.
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat
Sebagai negara maritim dan kepulauan yang berada di antara Benua Australia dan Asia membawa efek terhadap kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia. Hal ini bisa terjadi lantaran dengan posisi tersebut menimbulkan Indonesia menjadi jalur perdagangan dunia.Mau tidak mau banyak pedagang dari banyak sekali negara di seluruh belahan bumi ini akan melewati dan mampir ke Indonesia. Pedagang-pedagang dari banyak sekali negara tersebut tentunya mempunyai latar belakang yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Para pedagang yang mampir dan ada sebagian yang menetap di Indonesia turut membawa moral budaya dari negara asalnya. Lambat laun moral budaya yang dibawa tersebut akan berbaur, bercampur, bahkan melebur dengan moral budaya orisinil Indonesia.
Berikut yakni beberapa dampak yang diakibatkan oleh letak dan kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim atau kepulauan
1. Komunikasi dan interaksi antarpenduduk menjadi lebih mudah, baik antarwarga Indonesia maupun orang Indonesia dengan warga asing. Hal ini didukung adanya kemajuan teknologi di bidang pelayaran antarpulau dan antarnegara.2. Terjadinya pembauran, pencampuran, atau peleburan nilai-nilai antarpulau dan antarnegara.
3. Munculnya perkampungan-perkampungan etnis tertentu, menyerupai Pecinan dan Kampung Arab.
4. Terjadinya perubahan sikap masyarakat lantaran efek masuknya pola dan nilai sikap dari pulau, daerah, maupun negara lain.
5. Terjadinya perpindahan ilmu, pengetahuan, dan teknologi.
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Budaya Masyarakat
Kondisi geografis berupa kepulauan yang terdiri atas lebih dari 13 ribu dan tersebar dari Sabang hingga Merauke menjadikan beragamnya budaya bangsa Indonesia. Masing-masing tempat atau pulau mempunyai budayanya masing-masing yang berbeda dengan tempat atau pulau yang lain.Masyarakat Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang tersebar di lebih dari 13 ribu pulau. Setiap suku mempunyai karakteristiknya masing- masing, salah satunya budaya.
Budaya antara suku bangsa satu dengan yang lain juga berbeda-beda, menyerupai bahasa, moral istiadat, tradisi, sistem kepercayaan, dan sebagainya.
Ciri keragaman budaya lokal Indonesia sanggup dilihat dari hal-hal sebagai berikut
1. Keragaman Suku BangsaNenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina Selatan. Mereka berimigrasi kemudian bercampur dengan penduduk indigenous dan indo-arian dari Asia Selatan.
Kemudian terus berkembang hingga membentuk suku-suku bangsa. Suku-suku bangsa di Indonesia diklasifikasikan menjadi 19 suku bangsa induk.
2. Keberagaman Bahasa
Indonesia masuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia (Australia- Asia). Rumpun ini terbagi menjadi dua subrumpun lagi yakni Bahasa Austronesia Barat atau Indonesia/Melayu dan Bahasa Austronesia Timur atau Polinesia. Dari subrumpun bahasa tersebut masih terbagi lagi ke dalam wilayah-wilayah bahasa.
3. Keberagaman Religi
Indonesia mempunyai keberagaman agama atau kepercayaan. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh pemerintah, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Selain itu juga berkembang aliran-aliran kepercayaan.
4. Keberagaman Seni dan Budaya
Suku bangsa yang bermacam-macam di Indonesia tentu menghasilkan kebudayaan yang bermacam-macam pula. Salah satu wujudnya yakni kesenian, baik seni sastra, seni tari, seni musik, seni drama atau pertunjukan, seni rupa, dan sebagainya.
Keberagaman budaya menunjukkan manfaat bagi bangsa kita. Misalnya dalam bidang bahasa, kebudayaan tempat yang berwujud dalam bahasa tempat sanggup memperkaya perbendaharaan istilah dalam bahasa Indonesia.
Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya sanggup dijadikan sebagai objek dan tujuan wisata sehingga bisa menghasilkan devisa bagi bangsa. Pemikiran yang timbul dari sumber daya di daerah-daerah bisa menjadi contoh bagi pembangunan nasional.
Adapun dampak dari segi kebudayaan di antaranya ialah sebagai berikut :
1. Karena mudahnya efek luar masuk ke Indonesia, maka masyarakat Indonesia lebih mengenal budaya asing. Seperti dalam bidang musik, masyarakat Indonesia lebih tahu musik luar menyerupai Hip Hop, Jazz, R n B, daripada lagu tempat menyerupai karawitan atau gambang kromong. Tidak hanya pada lagu, budaya lain menyerupai tari-tarian dan bahasa pun mulai luntur.
2. Tontonan dan adegan dalam film yang kurang bahkan tidak pantas membawa efek jelek bagi bangsa Indonesia. Sebagian besar adegan tersebut ditiru oleh artis-artis dalam negeri dan masyarakat menganggap nya sebagai gaya hidup, semacam sentra gaya yang perlu ditiru terutama oleh anak muda. Padahal itu menciptakan turunnya nilai moralitas bangsa.
3. Dikenalnya kebudayaan Indonesia akhir ramainya perdagangan dan pariwisata yang ada di Indonesia.
4. Timbulnya beraneka ragam kebudayaan dan moral akhir efek luar. Contohnya wayang di Jawa yang terinspirasi dari kisah dari India dan aturan moral di Aceh yang terpengaruh oleh aturan Islam.
Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim terhadap Transportasi Masyarakat
Wilayah Indonesia yang luas, berupa kepulauan, dan disatukan oleh laut sangat menghipnotis kondisi transpor tasi yang ada. Jalur strategis yang bisa dipakai untuk menghubungkan antara pulau satu dengan pulau yang lain yakni jalur laut dan jalur udara.Adapun jenis atau moda transpor tasi yang efektif dipakai yakni kapal laut dan pesawat terbang. Adapun jalur darat ada moda transpor tasi kereta api, bus, dan kendaraan beroda empat yang dipakai untuk menghubungkan tempat satu dengan tempat lain dalam satu pulau.
Penggunaan pesawat sebagai moda transportasi penghubung antarpulau harus didukung dengan sarana pendukung. Sarana pendukung untuk pesawat yakni tersedianya bandar udara atau bandara serta lapangan udara.
Untuk pulau- pulau besar dan kota-kota besar dibangunlah bandara yang bisa menampung pesawat-pesawat besar. Sedangkan di pulau-pulau kecil dibangunlah lapangan udara yang hanya bisa menampung pesawat-pesawat kecil atau pesawat-pesawat perintis.
Begitu pula dengan penggunaan kapal sebagai moda transpor tasi peng hubung antarpulau, harus didukung dengan ketersediaan pelabuhan yang memadai. Ketersediaan pelabuhan yang memadai dan jumlah kapal yang banyak bisa meningkatkan mobilitas masyarakat antarpulau.
Karena penggunaan moda transpor tasi kapal dirasa masih lebih murah bila dibandingkan dengan memakai pesawat, sehingga masyarakat lebih banyak menentukan untuk memakai kapal untuk bepergian antarpulau.
Jika penyediaan dan penggunaan moda transportasi antarpulau memadai akan sangat membantu kehidupan masyarakat.
Mengingat luas wilayah Indonesia yang sangat luas dan berupa kepulauan, sehingga menghipnotis pemerataan aktivitas pembangunan dan hasil-hasilnya. Sehingga kemajuan tidak hanya berpusat pada daerah-daerah ter tentu saja.
Ada tempat yang sangat maju, namun ada tempat yang masih sangat tertinggal. Harga barang kebutuhan di satu pulau berbeda dengan harga kebutuhan di pulau lain.
Hal tersebut merupakan contoh kecil dampak negatif kondisi geografis bangsa Indonesia sebagai negara maritim atau kepulauan.
Adapun dampak nyata letak geografis Indonesia, khusunya bagi perkembangan alat transpor tasi, yakni terpacunya bangsa Indonesia untuk membangun dan membuatkan industri pesawat dan perkapalan.
Demikian Artikel yang Berjudul Kondisi Geografis Indonesia dan Pengarunya Sebagai Negara Maritim
Terima kasih ya sudah membaca artikel ini, biar warta letak Geografis Indonesia dan Pengarunya Sebagai Negara Maritim sanggup menunjukkan manfaat bagi para pembaca di manapun berada.Artikel yang sedang kau baca ini berjudul Kondisi Geografis Indonesia dan Pengarunya Sebagai Negara Maritim dengan alamat link https://jihanplasma.blogspot.com/search?q=pola-lantai-tari.
Belum ada Komentar untuk "✔ Kondisi Geografis Indonesia Dan Pengarunya Sebagai Negara Maritim"
Posting Komentar