✔ Tidak Hanya Emosi Saja, Ini 5 Cara Sempurna Memarahi Anak

WWW.INFOKEMENDIKBUD.ONLINE _ Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, cara sempurna memarahi anak tidak identik dengan pertolongan punishment dalam bentuk kekerasan fisik. Menurut pemangku kebijakan terkait pendidikan tersebut, ketika orang bau tanah menjumpai kesalahan yang dilakukan anak, maka jangan berteriak, memukul, mencubit, apa lagi disertai dengan kata-kata kasar.

Tindakan kemarahan dengan kekerasan justru menciptakan anak semakin berontak. Mereka memang mempunyai rasa takut, tetapi di belakang orang tua, ada rasa murka di dalam hatinya. Bukan tidak mungkin, anak akan mempersiapkan tanggapan kelak.

Selain itu, dampak memarahi anak dengan sikap semacam ini justru menyisakan traumatic di otak anak. Sehingga masuk akal kalau anak menjadi pendiam, penakut, minder jikalau dibesarkan dengan sanksi yang ekstrem.

Cara Tepat Ketika Memarahi Anak

Untuk menghindari, cedera fisik, psikologi serta mencegah traumatic anak, maka berikut beberapa cara sempurna memarahi anak yang diaminkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan alasannya sesuai dengan argumentasinya di atas:

1. Hukum Anak dengan Aktifitas Olahraga

Semua orang bau tanah niscaya ingin anak-anaknya sehat. Maka dari itu, tidak jarang, anak diikutkan klub olahraga tertentu untuk berbagi minatnya. Ternyata, berdasarkan perwakilan Cabang Dinas Sumenep pada sebuah aktivitas sosialisasi seni administrasi mengajar, menyatakan kalau olahraga dapat dijadikan bentuk sanksi pada anak.

Maksudnya adalah, menghukum anak dengan kondisi marah, tetapi tidak menyakiti. Sebaliknya, justru menggarahkan pada aktifitas olahraga.Misalnya saja dieksekusi untuk lari dua kali keliling halaman rumah di sore hari, mengangkat jemuran dengan cepat, memijat orang tua, lari cepat menghampiri orang bau tanah kemudian mencium tangannya, dan masih banyak bentuk yang lainnya.

Hukuman semacam ini, tidak menyakiti anak tetapi justru membuatnya sehat. Sedangkan efek jeranya, alasannya olahraga semacam ini melelahkan. Apalagi orang tuanya terus mengawasi jikalau anak berbuat curang.

2. Batasi Fasilitas Rumah yang Disenangi Anak

Jika anak tidak juga mengubah sikap buruknya, maka cara memarahi yang kedua ialah batasi akomodasi rumah yang disenangi anak.Mulai dari televisi, smartphone, sepeda dan lain sebagainya.

Tentu anak akan mengubah perilakunya yang salah. Karena mereka tidak tahan, satu hari tanpa akomodasi tersebut. Kaprikornus orang bau tanah tinggal meminta akad saja, kalau akomodasi akan dikembalikan, biar si anak mau berubah.

3. Mengurangi Uang Jajan Anak

Biasanya, orang bau tanah menunjukkan uang jajan dengan nominal tertentu setiap hari kepada anak. Nah, jikalau orang bau tanah ingin memarahi kesalahan anak, coba kurangi uang jajan tersebut. Sampaikan, kalau uang jajan akan normal kalau anak berjanji untuk berubah.

Ini tidak hanya dalam rangka menghukum kesalahan anak biar beliau jera. Tetapi juga sebagai pembelajaran untuk menghemat uang, sehingga anak berhati-hati ketika akan menggunakannya.

4. Jangan Berteriak

Cara sempurna memarahi anak yang keempat ialah jangan murka sambil berteriak. Karena itu sama saja Anda mengajarkan anak untuk bersuara keras kepada orang tuanya, kelak ketika Anda sudah lansia.

Selain itu, kemarahan semacam ini, justru menciptakan anak kehilangan rasa hormat kepada kedua orang tuanya. Bukan tidak mungkin, suatu ketika beliau akan murka kepada Anda dengan memakai gestur kemarahan yang sama.

5. Hindari Hukuman Yang Menyakiti Fisik

Marah boleh sebagai teguran kalau anak telah melaksanakan perbuatan yang salah. Tetapi mengikutsertakan tangan dalam penghukuman bukan solusi yang bijak.

Bahkan Anda niscaya menyesal, jikalau akhir aniaya tersebut, badan anak mengalami luka bahkan cacat. Maka dari itu, pihak Kemendikbud melarang keras tindakan amarah semacam ini.

Menjadi orang bau tanah yang bijak, memang tidak semudah mengedipkan mata. Apalagi, ketika dianugerahkan anak yang sedikit pembangkang dan suka berbuat ulah. Sekalipun begitu tetap terapkan cara sempurna memarahi anak berdasarkan mahir di atas.

Bagikan Artikel ini