✔ Kualitas Guru Sulit Naik, Mendikbud Nadiem Makarim Akui Beban Guru Berlebihan

WWW.INFOKEMENDIKBUD.ONLINE _ Pada ketika Nadiem menghadiri kegiatan Temu Pendidik Nusantara di Sekolah Cikal Cilandak, Jakarta Selatan. Dia tiba tanpa pengawalan ketat. Berbusana santai, mengenakan polo shirt hitam, celana jins, dan sepatu kets. Di sana menteri termuda Kabinet Indonesia Maju itu bertemu para pendidik dari Komunitas Guru Belajar seluruh Indonesia.

Dengan bertemu para guru, Nadiem berkesempatan mendengarkan kebutuhan guru yang mengajar di lapangan. Mendengarkan keluh kesah, masukan, hingga impian para guru kepada pemerintah ke depan. Tidak melulu soal dana. Malah para guru menyuarakan kemerdekaan untuk belajar. Ada pula yang memberikan banyaknya tuntutan kiprah di luar mengajar (administrasi) sehingga menciptakan guru sulit mengeksplorasi diri untuk berkarya.

Mantan bos Gojek itu mendapatkan 22 organisasi dan komunitas guru di kantornya. Ikatan Guru Indonesia (IGI) salah satunya. Pada kesempatan tersebut, IGI mengajukan sepuluh permintaan kepada Nadiem. Lima di antaranya menyuarakan dilema yang dihadapi guru. IGI meminta urusan manajemen guru dibentuk dalam jaringan (online) dan disederhanakan. Termasuk di dalamnya ketentuan menciptakan rancangan kegiatan pembelajaran (RPP) cukup dua halaman, tapi jelas.

Masalah pengangkatan guru harus berdasar kebutuhan kurikulum. Uji kompetensi guru wajib dilakukan minimal sekali dalam tiga tahun. Dengan begitu, sistem honorer dihapuskan. Sehingga guru yang mengisi di kelas mempunyai status yang jelas. Gaji guru diubahsuaikan dengan upah minimum dari pemerintah berdasar kelayakan.


Ketua Umum IGI Muhammad Ramli Rahim menilai isi pidato Nadiem tidak bertele-tele. Fokus ke fungsi pendidikan: menghadirkan pembelajaran yang baik serta meningkatkan kualitas korelasi antara guru dan siswa di kelas. ”Selama ini beban manajemen guru terlalu besar. Beban berguru siswa juga banyak. Beliau mengungkapkan itu secara gamblang,” ucapnya ketika dihubungi tadi malam.

Guru harus menciptakan laporan pembelajaran ke pengawas sekolah, urusan sertifikasi, atau kenaikan pangkat yang ujung-ujungnya memengaruhi pendapatan. Hal tersebut tentu menciptakan guru tidak fokus untuk mengajar dan membimbing siswa. Akibatnya, pembelajaran berlangsung sekadarnya, tidak ada diskusi, hingga balasannya guru tidak bisa menggali potensi anak didiknya.

Begitu juga siswa. Mempelajari satu mata pelajaran saja repot, apalagi semuanya. ”Saya pikir apa yang disampaikan Pak Nadiem ini yaitu apa yang dia dengar selama seratus hari menjabat,” terang Ramli. Dari permintaan IGI tersebut, berdasarkan Ramli, kebijakan yang paling mungkin dikerjakan dalam waktu bersahabat yaitu menyederhanakan manajemen guru.

Di sisi lain, inisiator Kampus Guru Cikal Najelaa Shihab menilai percakapan Nadiem dengan para guru menciptakan Nadiem optimistis. Guru butuh pola konkret, bukan hanya aba-aba yang terkesan template. ”Sehingga konteksnya bisa diterapkan di kawasan mengajar masing-masing guru di Indonesia,” kata Najelaa. Namun, harus diakui, tantangan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi guru sangat berat.

Sumber : jawapos.com


Demikian gosip dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan like fanspage dan tetap kunjungi situs kami di WWW.INFOKEMENDIKBUD.ONLINE,  Kami senantiasa memperlihatkan gosip dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari banyak sekali sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda biar informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Belum ada Komentar untuk "✔ Kualitas Guru Sulit Naik, Mendikbud Nadiem Makarim Akui Beban Guru Berlebihan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel